Alor, Nusa Tenggara Timur, awal abad ke-20
Miniatur perahu arwah ini berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur, dan digunakan sebagai perlengkapan dalam upacara kematian. Terbuat dari kayu berukir dengan ornamen berbentuk anjing, perahu ini berfungsi sebagai penjaga arwah, yang menemani arwah dalam perjalanannya menuju akhirat. Perahu mini ini memiliki ciri khas pada lambung, haluan, dan buritan, serta dihiasi motif segitiga atau zig-zag yang terdiri dari warna putih, merah, dan hitam. Pewarnaannya diduga menggunakan teknik lukis langsung pada permukaan lambung perahu.
Tradisi perahu arwah berkembang di Alor sebelum masuknya pengaruh agama monoteistik, yang mencerminkan kepercayaan masyarakat Alor terhadap dinamisme dan animisme. Perahu ini menjadi simbol penting dalam kehidupan beragama masyarakat setempat pada masa lalu. Setelah masuknya agama Kristen di wilayah tersebut, ritual ini perlahan-lahan menghilang.
Perahu ini merupakan sumbangan dari AA. Van Dalen, seorang asisten pendeta di Kepulauan Alor, dan dicatat sebagai bagian dari koleksi Bataviaasch Genootschap pada tahun 1924 dengan nomor inventarisasi 18690. Ornamen geometris berwarna putih, merah, dan hitam pada lambung perahu menambah nilai artistik dan merepresentasikan sejarah budaya dan kepercayaan masyarakat Alor.
No. Inventarisasi: KBG 18690
Bahan: Kayu, cat
Dimensi: Panjang 64 cm, Lebar 12 cm, Tinggi 50 cm