Kampung Tugu, Jakarta, sekitar 1940
Musik Keroncong Tugu, secara tradisional dimainkan menggunakan instrumen seperti macina, dan berasal dari Kampung Tugu, Jakarta Utara. Genre musik ini dikembangkan oleh kelompok Mardijker–keturunan dari budak berbahasa Portugis yang dibawa ke Batavia (sekarang Jakarta) oleh VOC. Kelompok ini berasal dari koloni Portugis di Asia, termasuk Malaka (sekarang Malaysia) dan pesisir India.
Pada mulanya, Keroncong Tugu dimainkan pada saat perayaan festival panen dan momen kumpul keluarga. Sekarang, Keroncong Tugu telah menjadi salah satu genre musik populer di Indonesia. Komunitas Tugu masih berbicara dalam bahasa kreol yang berakar dari bahasa Portugis, dan banyak dari lagu-lagu mereka yang liriknya ditulis dalam bahasa kreol, untuk menjaga warisan budaya ini tetap hidup.
Bangsa Portugis, dengan ambisinya menguasai jalur perdagangan rempah dan misi keagamaan, menjadi kaum Eropa pertama yang menciptakan kehadiran kolonial di pulau-pulau di Indonesia pada permulaan abad 16. Meskipun belum ada bukti kedatangan Portugis di Australia, beberapa dongeng menceritakan “kapal mahogani” milik Portugis yang karam di pantai barat daya Victoria.
No Inventaris: MSJ/ETG/ALM/0151
Bahan: Kayu Kembang Kenanga
Ukuran: Tinggi 56 cm