Pulau Sangihe, Sulawesi Utara, paruh kedua abad ke-19 (sebelum 1889)
Model kapal ini merupakan replika perahu londe tradisional dari Kepulauan Sangihetalaud, Sulawesi Utara, yang berasal dari paruh kedua abad ke-19.
Terbuat dari kayu murbei dan kapas, model ini menampilkan detail yang mencerminkan ciri khas perahu asli, misalnya busur lurus, dua cadik, dan tiang dengan layar kapas. Perahu ini dihias dengan lambung berwarna putih, serta pita kuning dan coklat di bawah kerah, mencerminkan keindahan estetika lokal.
Perahu londe adalah perahu tradisional yang digunakan oleh masyarakat nelayan di wilayah Sangihe Talaud untuk melaut. Perahu ini penting dalam sejarah maritim karena mencerminkan teknik pembuatan kapal Austronesia kuno dan tradisi migrasi, sekaligus memberikan wawasan tentang peran kapal bercadik dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat lokal.
Model perahu ini didonasikan pada bulan Juli 1889 oleh Emile Leonardus van Rouveroy van Nieuwaal dan menjadi bagian dari koleksi Museum Nusantara, Delft. Setelah melalui kesepakatan repatriasi, miniatur perahu ini tiba di Indonesia pada tahun 2020 dan kini disimpan di Museum Nasional Indonesia.
Perahu Londe, bagian dari tradisi pelayaran Austronesia, mencerminkan keterampilan maritim yang memungkinkan masyarakat berbahasa Austronesia mencapai Australia utara, khususnya Arnhem Land, tempat mereka berdagang. Pertukaran ini, termasuk barang-barang seperti teripang, difasilitasi oleh kapal-kapal serupa, yang menghubungkan Indonesia dengan Australia melalui jaringan maritim kuno.
No. Inventarisasi: S 163-1
Bahan: kayu, tekstil, bambu, tali serat, pewarna kimia
Dimensi: Panjang 46,5 cm, Lebar 59 cm, Tinggi 45,5 cm