Serambi (Portico) yang seharusnya dibangun sebagai serambi kota pelabuhan pada zaman Hindia Belanda ini, direkonstruksi dari 137 balok batu pasir yang ditemukan dari bangkai kapal Batavia (1629) oleh para arkeolog maritim bekerja sama dengan Western Australian Museum. Dipajang di Geraldton, lokasi daratan terdekat dengan kapal yang karam tersebut, serambi ini merupakan bukti fisik yang masih ada dari desain Kasteel Batavia.
Selain ditujukan sebagai bahan bangunan untuk serambi di Batavia, balok-balok dengan berat total 37 ton ini digunakan juga sebagai pemberat kapal Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Persatuan Perusahaan Hindia Timur Belanda. Goresan dari pembuatnya (tukang batu) yang tertulis di permukaan balok memberikan instruksi tentang cara merakit batu menjadi serambi yang sangat besar.
Rekonsutruksi Serambi
Sebelum menyusun ulang serambi, para arkeolog dari Western Australian Museum membuat model 1:10. Mengikuti urutan dari goresan di permukaannya, balok-balok ini ditumpuk selang seling. Pedimen, atau segitiga bagian atas serambi, tidak memiliki petunjuk pemasangan dan dipasang dengan metode trial and error. Enam pintle (baut) yang terbuat dari perunggu ditemukan di bangkai kapal dan seharusnya ditujukan untuk menjadi engsel pintu kayu besar.
Batu dari Jerman
Balok-balok batu ini berasal dari Blentheim di Jerman Barat Laut dan telah dipotong dengan gaya Renaisans khas wilayah Sungai Weser di Jerman Tengah antara tahun 1530-1630. Mengingat kedekatan Blentheim dengan Belanda, batu pasir adalah bahan bangunan populer yang digunakan untuk membangun gedung-gedung kantor pemerintah Belanda termasuk gedung Balai Kota dan kastil.
Gambar dan isi jurnal Belanda dari pertengahan abad ke-17 menunjukkan bahwa serambi ini ditujukan sebagai serambi kastil di kota Batavia.
Arsitektur VOC di Indonesia Saat Ini
Kasteel Batavia dihancurkan pada tahun 1809, bersama dengan bangunan lain di Oud Batavia (Kota Tua), oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels setelah beberapa kali kejadian wabah penyakit. Kasteel Batavia dahulu terletak di tengah-tengah Jalan Tongkol, Pademangan, Jakarta Utara. Situs tersebut merupakan bagian dari kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta dan baru digali pada tahun 2021 oleh para arkeolog dari Universitas Indonesia. Beberapa bekas dindingnya terungkap dengan sejumlah penemuan kecil batu bata dan pecahan keramik.