Alut Pasa yang dalam bahasa Indonesia berarti 'perahu panjang' ini terbuat dari batang pohon kayu ulin utuh yang berasal dari Kalimantan bagian timur. Perahu ini memiliki tiga pasang dayung yang terbuat dari kayu berwarna cokelat tua. Alut Pasa berukuran panjang 773 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 28 cm, serta dapat menampung maksimal 20 penumpang.
Lebih dari sekedar alat transportasi
Desain perahu ini berasal dari masyarakat Dayak dan digunakan sebagai alat transportasi di sepanjang sungai-sungai utama di Kalimantan. Perahu ini dihiasi dengan motif merah, kuning, putih dan hijau yang melambangkan cabang-cabang pohon dan memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kekerabatan antar masyarakat. Dalam budaya Dayak, sampan bukan hanya sekedar alat transportasi, tetapi juga memiliki makna budaya yang lebih luas dan digunakan dalam sejumlah upacara dan ritual adat, termasuk untuk menyambut tamu.
Bentuk Alut Pasa menyerupai perahu sampan tradisional dari Australia namun umumnya berukuran lebih besar. Perahu ini dirancang untuk perairan yang tenang seperti sungai, dan bukan untuk berlayar di lautan dengan arus perairan dan ombak yang kuat.
Kurator dari Museum Bahari Jakarta menceritakan arti penting dari koleksi mereka yaitu Perahu Alut Pasa.