Signifikansi objek – mengapa dan untuk siapa objek tersebut penting – terus berubah dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut bisa jadi adalah buah dari pengetahuan baru, tetapi juga bisa terjadi karena dinamika antara museum dan masyarakat. Signifikansi tidak dapat lagi dilihat sebagai sesuatu yang melekat atau sebagai 'fakta' sejarah yang hanya didefinisikan oleh kurator. Makna benda bagi sebuah kelompok masyarakat juga merupakan bagian dari signifikansinya. Meriam Si Jagur menjadi penting bukan hanya karena fungsinya sebagai senjata, tetapi karena masyarakat pernah meyakininya sebagai pembawa kesuburan. Keris Buriktang yang berasal dari abad ke-13 objek museum dan objek ritual yang masih digunakan dalam penobatan raja. Objek museum juga dapat memiliki arti yang berbeda untuk komunitas dan budaya yang berbeda. Tokoh Wayang Golek yang dikoleksi sebagai barang antik sering disumbangkan ke koleksi museum Australia tanpa cerita asal usul yang jelas. Padahal di sisi lain ia merupakan bagian penting dalam tradisi dan seni masyarakat Sunda. Dengan bekerja bersama kurator dan dalang dari Indonesia kita dapat memahami bagaimana seni ini terhubung dengan sejarah dan cerita-cerita seperti Ramayana, Mahabharata, Panji, serta penyebaran agama.